Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan berliku, akhirnya Selasa 29 Oktober lalu buku yang sangat diantisipasi dan ditunggu-tunggu ini terbit juga. Panjang dan berliku, karena saya inget diminta sama PAWW! menulis sesuatu untuk dimuat di buku ini tuh tahun 2021 yang lalu. Berarti itu aja udah 3 tahun.
Emang kenapa lama banget? Entah, ga perlu dibahas juga. Yang jelas bukunya sudah terbit sejak bulan lalu dan udah bisa didapatkan melalui kanal penjualan yang ditunjuk. Dan yang jelas lagi, it's worth the wait. Serius.
Peluncuran buku ini selain dimeriahkan dengan pameran karya instalasi dari PAWW!, juga ada acara bincang-bincang bersama *batuk*saya*batuk* dan Herry Sutresna, sang legendaris dari Grimloc Records. Kami berdua–bertiga sama Dirga sih harusnya–kebetulan sama-sama menyumbang tulisan untuk buku ini, jadi mungkin karena itu didaulat untuk sekalian berbicara juga pas peluncuran bukunya.
Dalam bincang-bincang itu, kami berdiskusi tentang sejarah street art di Indonesia terutama Bandung, bagaimana PAWW! (yang dulunya dikenal dengan nama jalanan The Astronautboys) muncul dengan wheatpaste-nya dan tentunya tampil beda diantara wildstyle graffiti yang waktu itu lagi rame-ramenya, dan berbagai hal lain.
Selain itu, pembahasan yang konteksnya lumayan nyambung sama peluncuran buku ini adalah tentang Tembokbomber sebagai media yang punya misi mendokumentasikan karya-karya street art yang ada agar bisa dinikmati lebih luas dan lebih lama. Pada dasarnya buku ini kan juga fungsinya sama, untuk mendokumentasikan karya-karya yang sudah pernah dibuat untuk bisa dinikmati oleh lebih banyak orang dalam jangka waktu yang lebih panjang. Karena seperti yang kita tau, karya-karya street art itu sudah menjadi takdirnya untuk berumur pendek. Malam ini dibuat, bisa jadi besok sudah ditimpa atau dirusak oleh yang lain. Namanya juga jalanan, hukum yang berlaku adalah hukum jalanan.
Beranjak dari kenyataan itulah waktu itu Tembokbomber hadir. Dan saya yakin, alasan yang kurang lebih sama yang jadi landasan The White Book ini dibuat.
The White Book ini berisi kumpulan karya-karya The Astronautboys (dulu) dan Pastewhilewheat (sekarang) dari tahun ke tahun yang menurut sang senimannya sendiri disusun tidak berdasarkan timeline yang seharusnya. Jadi semuanya ngacak aja. Buat yang ngga ngikutin karya-karyanya dari dulu sampe sekarang mungkin ga akan tau, mana yang dibuatnya dulu mana yang sekarang. Tapi menurut saya itu jadi satu keseruan tersendiri, menelaah satu-persatu halaman demi halaman, meneliti karya demi karya sambil mereka-reka mana yang dibuat lebih dulu dari yang mana, karya mana yang menjadi trigger untuk karya berikutnya, aksen-aksen apa yang muncul lebih dulu dibanding yang lain, dan seterusnya. Contoh sederhana, sejak kapan PAWW! mulai senang menggambar tengkorak? Bagaimana awalnya? Apakah ada perkembangan yang terlihat dari satu tengkorak ke tengkorak lainnya? Apa yang ingin disampaikan PAWW! lewat tengkorak-tengkorak ini? Dan seterusnya dan seterusnya.
Seru ya?
Mungkin saya akan dituduh bias karena PAWW! adalah temen saya. Tapi menurut saya engga sih, karena biasanya semakin saya deket sama orang, saya justru jadi makin enteng nyela-nyela.
Berikut ini adalah beberapa foto-foto dokumentasi peluncuran The White Book, yang dijepret oleh ----, Dan di bawahnya adalah potongan tulisan saya di The White Book. Silakan beli bukunya untuk membaca tulisan selengkapnya.
Ing/WDZG!